Blog ini hanya berisi tujuh tulisan. Tetapi tulisan tersebut penting untuk diketahui, terutama bagi anda yang ingin memulai usaha dibidang perikanan, atau anda yang dulu pernah gagal, tapi ingin memulai lagi. Apa yang ingin saya ungkapkan ini betul-betul terjadi. Sedang anda yang belum berminat, simpan saja dulu informasi ini. Karena itu jangan beranjak dulu, bacalah semua artikelnya.
- Sebuah pengalaman
- Analisis tingkat kelangsungan hidup
- Analisis kebutuhan lahan pembenihan
- Analisis biaya pengadaan induk
- Skedul produksi sangkal nila
- Analisis usaha produksi sangkal nila skala 2 ton
- Kontak kami
Kedua, harga jualnya lebih tinggi dari biaya produksi. Sebagai contoh, benih yang berukuran 3 – 5 cm bisa dijual dengan harga enam puluh rupiah, sedangkan biaya produksi hanya paling tinggi empat puluh. Pada benih ukuran lainpun sana. Bahkan pada pemeliharaan di keramba jaring apung tidak perlu mengeluarkan biaya pakan, karena dapat memanfaatkan pakan sisa.
Ketiga, cara budidaya nila sangat mudah, mulai dari pembenihan hingga pembesaran. Karena ikan nila bisa memijah secara alami atau tidak perlu dengan pemijahan buatan. Pemijahan alami lebih sulit. Selain harus dengan keahlian khusus, juga diperlukan berbagai peralatan dan sarana produksi lain. Sedangkan pemijahan nila tidak seperti itu, cukup ditebar di kolam, sudah bisa memijah sendiri.
Keempat, nila merupakan ikan yang tahan banting. Karena mudah beradaptasi dengan lingkungan, tahan terhadap perubahan lingkungan dan tahan terhadap serangan penyakit. Berbeda dengan ikan mas dan lele dumbo. Berbagai masalah selalu timbul. Bahkan nila bisa dipelihara di air payau dan laut, asalkan diadaftasikan terlebih dahulu.
Itulah empat alasan utama kenapa budidaya nila menuntungkan, disamping masih ada alasan lain. Namun yang jelas, saya memiliki keyakinan bahwa nila bisa membuat orang kaya. Puluhan juta setiap bula bisa diperoleh. Tidak perlu sampai pembesaran, cukup dari produksi sangkal. Bagaimana perjalanan usaha tersebut dan apa saja kata kuncinya, bacalah semua tulisannya.